Senin, 02 Juli 2012

Tujuan ponpes al huda


TUJUAN
  1. Mencetak generasi muda menjadikan pribadi islami
  2. Untuk dijadikan pusat unggulan ( dalam arti khusus ) sehingga tercipta persaingan yang sehat dan mandiri.
  3. Mengupayakan peserta didik yang memiliki tingkat keberhasilan ilmiyah yang tinggi.
  4. Mampu mengimplementasikan IMTAQ dalam kehidupan sehari-sehari
Sebagai institusi non formal, Pondok Pesantren Al-Huda merupakan mitra pendidikan formal yang mendidik warga bangsa secara paripurna. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan orang tua. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam menyelenggarakan pendidikan formal dan sekaligus mengisyaratkan kepada lembaga-lembaga masyara
kat untuk menyelenggarakan pendidikan non formal. Berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa pendidikan merupakan suatu pilar utama kemajuan suatu bangsa (dalam bidang moral dan intelektual). Pernyatan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan membutuhkan penanganan yang serius, terencana dan sistematis.
Dalam sebuah tulisannya, Brunt menyebutkan tiga karakteristik utama seorang cendekiawan, yaitu devote of values ”keterlibatan dalam nilai-nilai luhur”, devote of ideas “keterlibatan dalam gagasan-gagasan kemajuan”, dan devote of knowledge “keterlibatan dalam ilmu pengetahuan “. Pendidikan non formal cenderung mengedepankan unsur ketiga, (devote of knowledge). Oleh karena itu, keberadaan pondok pesantren sebagai institusi non formal sangat signifikan dan urgen sebagai mitra dan sarana pengembangan unsur pertama dan kedua (diatas) bagi pendidikan formal.
Pondok Pesantren Al-Huda, yang merupakan mitra pendidikan formal diharapkan mampu menyingkirkanadagium klasik ilmuan terkemuka Enstein : Agama tanpa ilmu akan pincang, sebaliknya ilmu tanpa agama akan buta. Para santri Al- Huda tidak hanya terdiri dari santri aga
ma ( santri yang hanya belajar ilmu agama ), tetapi ada juga yang belajar di institusi formal, yaitu SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Juga ada santri sepuh ( santri / ikhwan yang menganut Thoriqoh An Naqsabandiyyah Kholidiyyah ). Bahkan santri ketiga ini menempati porsi terbesar.
Pondok Pesantren Al-Huda didirikan sekitar tahun 1880. Pondok ini terletak di Jetis, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Lokasinya sangat setrategis karena terletak di jantung kota Kebumen, pondok pesantren ini juga berdekatan dengan be
berapa tempat pendidikan formal, seperti SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, masjid Agung dan pusat pemerintahan kabupaten Kebumen.
Kurikulum Pondok Pesantren Al- Huda lebih menekankan pada pendidikan agama seperti ilmu fiqh, bahasa arab, ilmu alat ( nahwu dan shorof ), tauhid dan akhlak. Pondok Pesantren Al-Huda terdiri dari dua kelompok: (a) Kelompok remaja serta dewasa. (b) Kelompok orang tua. Kelompok remaja dan orang tua dikategorikan menjadi dua macam. Pertama, santri yang khusus belajar ilmu agama dipesantren. kedua, santri yang belajar ilmu agama di pesantren dan belajar ilmu umum di SMP, MTs, SMA, MA, SMK baik negeri maupun swasta, dan juga belajar di Perguruan Tinggi (STAINU, STAISA, STIE, PGSD) Jumlah keseluruhan santri sekitar 650 santri. Untuk santri putra 440 dan santri putri 210.

Kelompok santri tua menempuh pendidikan ilmu Thorikoh ‘Ulama Salaf As Sholeh, Yaitu Thorikoh An Naqsabandiyyah Al Kholidiyyah. Ilmu tersebut menekankan pada taubat diri dengan mengalahkan nafsu hati, agar dalam beribadat lebih dekat dengan Alloh SWT. Kelompok Santri ini berasal dari daerah Kebumen dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar